Peta Maroko
Sesuai dengan letak geografi Maroko yang berada di Benua Afrika
sebelah utara bagian barat, negeri ini seringkali disebut sebagai negeri
maghribi yang dalam bahasa arabnya bermakna barat. Sedangkan Rabat
adalah ibu kota kerajaan Maroko yang terletak di pinggir pantai Samudera
Atlantik dan dialiri Sungai Bouregreg yang tidak pernah kering
sepanjang tahun.
Sebelumnya ibu kota Maroko berada di Fes, kota
bagian utara. Saat meraih kemerdekaan tahun 1956, Raja Mohammad V, kala
itu, mempertahankan Rabat menjadi ibu kota kerajaan Maroko hingga kini.
Penamaan
kota Rabat diambil dari bahasa arab, ‘Ribatul Fath’ yang berarti
kemenangan yang semakin kuat. Hal ini disebabkan karena kota Rabat
merupakan kota benteng yang sulit ditembus musuh. Hingga saat ini
sisa-sisa bentengnya masih bisa disaksikan. Tak heran jika kota ini
menjadi salah satu tujuan utama dan menjadi obyek wisata paling populer
di Maroko.
Di kota ini merupakan pusat pemerintahan yang memilki
beberapa obyek wisata yang layak untuk dikunjungi lantaran menyimpan
sejarah yang panjang. Tidak hanya itu, ternyata dikota ini juga
menyimpan sejarah yang menjadi kebanggaan warga Indonesia saat
berkunjung kesini.
Jalan Soekarno
Rue Soekarno
Bagi warga Indonesia yang
berkunjung ke Maroko, tentu tidak akan melewatkan berpose di depan Rue
Soekarno/Zankat Soekarno atau Jalan Soekarno. Tepat di depan Bank Al
Maghreb, nama presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno tertulis sebagai
nama jalan.
Kerajaan Maroko sangat berutang budi kepada Soekarno
dan bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan tahun 1945, berikut
Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 dan kunjungan Presiden Soekarno
pada 2 Mei 1960 yang terhitung sebagai kunjungan kepresidenan pertama
untuk Kerajaan Maroko setelah kemerdekaannya pada tahun 1956.
Jalan Indonesia dan Jalan Bandung
Tidak
hanya sebatas Jalan Soekarno. Bukti kekerabatan antar bangsa begitu
nyata di Kota Rabat. Di kota berpenduduk 1,7 juta jiwa ini terdapat pula
Jalan Indonesia. Meski hanya jalan kecil beberapa meter saja, di jalan
ini terdapat tiga apartemen dan tiga rumah penduduk.
Masih belum
cukup, kota Bandung pun diabadikan menjadi nama jalan sepanjang 150
meter di pusat kota Rabat. Uniknya lagi ujung jalan ini berbatasan
langsung dengan ‘New York Rue’.
Hanya di Rabat, jarak antara
Bandung dengan New York terpisah dalam hitungan langkah kaki. Bagi
pembaca yang tinggal di Jakarta pun tidak perlu kecil hati, karena di
Rabat pun terdapat ‘Jakarta Rue’. Sungguh membanggakan hubungan bagai
saudara ini.
Berbahagialah bangsa Indonesia yang ingin berkunjung
ke Maroko, karena tidak membutuhkan visa. Adalah Presiden Republik
Indonesia pertama, Soekarno yang berjasa besar meminta kepada Raja
Maroko kala itu Mohammad V untuk membebaskan bangsa Indonesia dari visa,
saat berkunjung ke Maroko tahun 1960.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar